Pecel dan Rawon Glintung Malang yang Menggigit
INGIN makan enak dan santai saat berjalan-jalan di Malang ? Pecel dan Rawon Glintung bisa jadi jujugan yang sangat pas dan tepat. Lokasinya mudah dijangkau, kebersihan yang memadai dan rasanya yang tidak bisa ditolak oleh lidah Malang, Jawa ataupun Indonesia. Penasaran? Mari menelusuri aroma menu-menunya.
Aroma kacangnya menggigit, rasa manis, asin dan asam berpadu secara pas di lidah. Lauk teman pecel seperti mendol, rempeyek kacang, bakwan jagung dan tempe disajikan untuk melengkapi pecel dan mengenyangkan perut bersama porsi nasi yang pas bagi perut yang lapar.
Pecel Glintung Bu Yatirah, begitu namanya, memang cukup legendaris di Kota Malang bersama dengan beberapa nama pecel yang lain, seperti Pecel Kawi di Jalan Kawi dan Pecel Mustika di Panderman sekitar SMP Katolik Santa Maria. “Ibu saya, Bu Yatirah mulai jualan pecel tahun 1994. Resepnya dari Kediri karena ibu saya kelahiran Kediri,” kata Yekti Handayani, salah satu pengelola Pecel dan Rawon Glintung kepada Malang Post.
Lokasinya yang terletak di jalur utama Jalan Letjen S Parman Kota Malang memudahkan para pendatang yang berasal dari arah Surabaya dengan mudah menemukannya. Cukup berputar arah saja karena Pecel dan Rawon Glintung berada di bagian kanan jalan. “Sudah di sini sejak 2002, untuk lebaran ini kami tutup dari tanggal 29 dan buka kembali pada 3 September,” jelasnya.
Satu porsi pecel di sini dihargai sebesar Rp 6.000. Bagi pembeli yang ingin membuat pecel bercitarasa sama di rumah masing-masing juga disediakan bumbu pecel siap saji dengan harga Rp 60 Ribu per kilonya.
Pecel lain yang bisa dijadikan referensi ada di sekitar Panderman, yakni Pecel Mustika di Jalan Rajeg Wesi. Pecel ini juga cukup lama ada di Kota Malang dan sudah banyak dikenal oleh lintas generasi. Untuk menuju Pecel Mustika juga cukup mudah, dari arah Jalan Kawi Atas masuk ke kanan menuju arah Pulosari, Pecel Mustika ada di Jalan Rajeg Wesi di sekitar Pulosari. Sedangkan Pecel Kawi dipastikan tidak melayani penjualan hingga bulan Oktober nanti. (pit/lim)
Referensi Pecel di Malang
1. Pecel dan Rawon Glintung Jalan Letjen S Parman (telp: 03419717999)
2. Pecel Mustika Jalan Rajegwesi
Sumber : http://www.malang-post.com
Aroma kacangnya menggigit, rasa manis, asin dan asam berpadu secara pas di lidah. Lauk teman pecel seperti mendol, rempeyek kacang, bakwan jagung dan tempe disajikan untuk melengkapi pecel dan mengenyangkan perut bersama porsi nasi yang pas bagi perut yang lapar.
Pecel Glintung Bu Yatirah, begitu namanya, memang cukup legendaris di Kota Malang bersama dengan beberapa nama pecel yang lain, seperti Pecel Kawi di Jalan Kawi dan Pecel Mustika di Panderman sekitar SMP Katolik Santa Maria. “Ibu saya, Bu Yatirah mulai jualan pecel tahun 1994. Resepnya dari Kediri karena ibu saya kelahiran Kediri,” kata Yekti Handayani, salah satu pengelola Pecel dan Rawon Glintung kepada Malang Post.
Lokasinya yang terletak di jalur utama Jalan Letjen S Parman Kota Malang memudahkan para pendatang yang berasal dari arah Surabaya dengan mudah menemukannya. Cukup berputar arah saja karena Pecel dan Rawon Glintung berada di bagian kanan jalan. “Sudah di sini sejak 2002, untuk lebaran ini kami tutup dari tanggal 29 dan buka kembali pada 3 September,” jelasnya.
Satu porsi pecel di sini dihargai sebesar Rp 6.000. Bagi pembeli yang ingin membuat pecel bercitarasa sama di rumah masing-masing juga disediakan bumbu pecel siap saji dengan harga Rp 60 Ribu per kilonya.
Pecel lain yang bisa dijadikan referensi ada di sekitar Panderman, yakni Pecel Mustika di Jalan Rajeg Wesi. Pecel ini juga cukup lama ada di Kota Malang dan sudah banyak dikenal oleh lintas generasi. Untuk menuju Pecel Mustika juga cukup mudah, dari arah Jalan Kawi Atas masuk ke kanan menuju arah Pulosari, Pecel Mustika ada di Jalan Rajeg Wesi di sekitar Pulosari. Sedangkan Pecel Kawi dipastikan tidak melayani penjualan hingga bulan Oktober nanti. (pit/lim)
Referensi Pecel di Malang
1. Pecel dan Rawon Glintung Jalan Letjen S Parman (telp: 03419717999)
2. Pecel Mustika Jalan Rajegwesi
Sumber : http://www.malang-post.com
0 komentar: