Empat Langkah Merawat Tanaman Dalam Ruang
KOMPAS.com - Tanaman dalam ruangan atau kerap disebut dengan indoor plant telah direkomendasikan di gedung-gedung perkantoran, untuk membantu menghadirkan udara segar dalam ruangan.
Tanaman indoor dapat mereduksi polutan yang bergerak bebas dalam ruangan maupun terkandung pada material seperti kayu lapus, tisu, kertas pembersih, cairan penghalus kain, lapis bawah karpet, dan asap rokok.
Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) telah melakukan penelitian dan merekomendasikan tanaman-tanaman indoor yang efektif mengurangi polutan.
Tanaman tersebut ialah Gerbera daisy, Seruni atau krisan, English ivy, Lidah Mertua, Warnerckei, Peace lily, Chinese evergreen, Marginata, Palem bambu, Lidah buaya, dan kuping gajah.
Melihat fungsinya yang cukup membantu kesehatan, tanaman indoor juga perlu perawatan agar tetap terlihat menawan tanpa mengurangi fungsi kerjanya.
Langkah-langkah yang bisa Anda lakukan adalah:
1. Memilih pot atau wadah yang sesuai Pot atau wadah tanaman selain sebagai fungsi estetika juga penting mengetahui pertumbuhan akar dan tunas tanaman. Pakai pot atau wadah dari plastik atau tanah liat.
Bahan dari plastik akan menjaga kelembaban suhu tanah lebih lama, sementara bahan tanah liat dapat membuat kelembaban dalam keadaan normal. Pot yang sesuai untuk tanaman bila saat dimasukkan dengan leluasa berarti ukurannya telah sesuai. Beri juga lubang drainase pada dasar pot.
2. Perhatikan suhu udara dan pencahayaan tanaman indoor umumnya dapat hidup dengan cahaya matahari yang terbatas.
Namun, bukan berarti tanpa pengaturan suhu dan cahaya. Suhu terlalu rendah atau tinggi dapat menimbulkan kerusakan.
Sementara mengenai cahaya, tanaman tetap butuh karena itu setiap satu - dua minggu sekali keluarkan tanaman agar mendapat sinar matahari selama dua sampai tiga jam.
Hindari terpaan sinar matahari langsung karena akan menghanguskan tanaman.
3. Perhatikan kebutuhan air dan kelembaban tanaman indoor jangan terlalu banyak diberi air, karena akan terlalu basah dan menjamur. Cukup rasakan kelembaban tanah. Beri air mengalir hingga keluar lewat lubang dasar pot. Tanaman yang diletakkan di ruangan dengan pendingin udara atau AC lebih diperhatikan karena AC mengeringkan kelembaban udara.
4. Pemupukan dan Pengendalian hama penyakit tanaman indoor perlu juga mendapatkan pupuk. Pakailah pupuk yang memiliki keseimbangan nitrogern, fosfor, dan kalium.
Tiga unsur ini penting untuk pertumbuhan batang, daun, akar, dan kekuatan tanaman. Rajinlah memangkas daun tanamanan yang menguning atau sakit. Pemangkasan memberi kesempatan tunas daun baru untuk berkembang. Untuk menghindari hama dan penyakit, bisa semprotkan insektisida yang aman bagi tanaman. (Dari berbagai sumber/ Natalia Ririh)
Tanaman indoor dapat mereduksi polutan yang bergerak bebas dalam ruangan maupun terkandung pada material seperti kayu lapus, tisu, kertas pembersih, cairan penghalus kain, lapis bawah karpet, dan asap rokok.
Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) telah melakukan penelitian dan merekomendasikan tanaman-tanaman indoor yang efektif mengurangi polutan.
Tanaman tersebut ialah Gerbera daisy, Seruni atau krisan, English ivy, Lidah Mertua, Warnerckei, Peace lily, Chinese evergreen, Marginata, Palem bambu, Lidah buaya, dan kuping gajah.
Melihat fungsinya yang cukup membantu kesehatan, tanaman indoor juga perlu perawatan agar tetap terlihat menawan tanpa mengurangi fungsi kerjanya.
Langkah-langkah yang bisa Anda lakukan adalah:
1. Memilih pot atau wadah yang sesuai Pot atau wadah tanaman selain sebagai fungsi estetika juga penting mengetahui pertumbuhan akar dan tunas tanaman. Pakai pot atau wadah dari plastik atau tanah liat.
Bahan dari plastik akan menjaga kelembaban suhu tanah lebih lama, sementara bahan tanah liat dapat membuat kelembaban dalam keadaan normal. Pot yang sesuai untuk tanaman bila saat dimasukkan dengan leluasa berarti ukurannya telah sesuai. Beri juga lubang drainase pada dasar pot.
2. Perhatikan suhu udara dan pencahayaan tanaman indoor umumnya dapat hidup dengan cahaya matahari yang terbatas.
Namun, bukan berarti tanpa pengaturan suhu dan cahaya. Suhu terlalu rendah atau tinggi dapat menimbulkan kerusakan.
Sementara mengenai cahaya, tanaman tetap butuh karena itu setiap satu - dua minggu sekali keluarkan tanaman agar mendapat sinar matahari selama dua sampai tiga jam.
Hindari terpaan sinar matahari langsung karena akan menghanguskan tanaman.
3. Perhatikan kebutuhan air dan kelembaban tanaman indoor jangan terlalu banyak diberi air, karena akan terlalu basah dan menjamur. Cukup rasakan kelembaban tanah. Beri air mengalir hingga keluar lewat lubang dasar pot. Tanaman yang diletakkan di ruangan dengan pendingin udara atau AC lebih diperhatikan karena AC mengeringkan kelembaban udara.
4. Pemupukan dan Pengendalian hama penyakit tanaman indoor perlu juga mendapatkan pupuk. Pakailah pupuk yang memiliki keseimbangan nitrogern, fosfor, dan kalium.
Tiga unsur ini penting untuk pertumbuhan batang, daun, akar, dan kekuatan tanaman. Rajinlah memangkas daun tanamanan yang menguning atau sakit. Pemangkasan memberi kesempatan tunas daun baru untuk berkembang. Untuk menghindari hama dan penyakit, bisa semprotkan insektisida yang aman bagi tanaman. (Dari berbagai sumber/ Natalia Ririh)
0 komentar: